Nubuwah & Risalah Nabi Muhammad saw

 

Unduh materi di sini! 

Iftitah

 

Mahasuci Allah Swt yang telah menyibak kegelapan yang menyelimuti kehidupan umat manusia. Ketika peradaban marak dengan berbagai perebutan kekuasaan, kemusyrikan serta penyimpangan ajaran tauhid Nabi terdahulu, Allah Swt memperbaiki kekacauan iu melalui misi kerasulan, yaitu dengan mengutus Muhammad sebagai rasul-Nya. "Dan tidak kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam". QS. al-Anbiya [21]:107

Mengenal Rasululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguh-sungguh dicipta oleh Allah Swt untuk menjadi tauladan. Diamnya, pembicaraannya pula tindakan tindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya.

Pada bab ini, kita akan belajar mengenal Muhammad Saw sebagai Rasul Allah Swt yang terakhir, kita akan mempelajari risalah dan kenabiannya. Dengan mempelajari bab ini diharapkan siswa menjadi generasi yang islami. Generasi yang menjadikan Rasulullah Saw sebagai uswah hasanah (contoh yang baik), teladan, pemandu, dan pembimbing kehidupan menuntun jalan Tuhan. Aamiin.

Uraian Materi

 

A.  Iman kepada Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul terakhir

 

1.   Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir

Beriman kepada nabi Muhammad saw. Sebagai nabi dan rasul terakhir adalah wajib bagi setiap muslim, seorang muslim harus benar-benar yakin dalam hatinya bahwa nabi Muhammad Saw bukan hanya imam bagi Nabi-nabi yang lain, namun beliau adalah nabi yang terakhir juga sebagai penutup para Nabi dan Rasul.

Nabi Muhammad Saw diutus tidak hanya untuk umat manusia, tetapi diutus untuk rahmat seluruh alam, sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Al Qur'an dibawah ini

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ ١٠٧

"Dan tidak kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam". (QS. al Anbiya[21]:107)

 

Iman kepada Nabi Muhammad Saw harus secara totalitas, oleh karena itu ada beberapa hal untuk mengokohkan keimanann kita terhadap beliau diantaranya:

1.      Meyakini bahwa Risalah Nabi Muhammad Saw berlaku universal, Nabi Muhammad Saw diutus oelh Allah kemuka bumi untuk segenap Jin dan manusia dengan membawa risalah ketauhidtan, hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Al Qur'an dibawah ini

 

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةٗ لِّلنَّاسِ بَشِيرٗا وَنَذِيرٗا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٢٨

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui" (QS. as-Saba [34]:28)

2.      Meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw, penutup para nabi dan rasul, hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Al Qur'an surat al ahzab berikut ini;

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدۡنَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيۡنَ أُمَتِّعۡكُنَّ وَأُسَرِّحۡكُنَّ سَرَاحٗا جَمِيلٗا ٢٨

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS. al-Ahzab [34]:28)

Ayat ini secara shahih jelas menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah penutup para nabi yakni nabi terakhir. Imam Ibnu Katsir, berkata bahwa "Allah Ta'ala. telah mengabarkan melalui Kitab-Nya, begitu pula Rasul Nya telah menyampaikan secara mutawatir pasti benar darinya: bahwa tidak ada nabi setelahnya. Agar manusia mengetahui bahwa setiap manusia yang mengaku memiliki kedudukan sebagai nabi setelah beliau, maka orang itu adalah pendusta, dajjal yang sesat dan menyesatkan, walau dia memiliki kemampuan di luar kebiasaan dan mampu menipu penglihatan manusia, mendatangkan berbagai sihir dan kekuatan. Semuanya adalah tipuan.

Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: "Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat batu yang ada di salah satu sudut. Kemudian orang orang mengelilinginya dan mereka tajuk lalu berkata: 'kenapa kamu tidak taruh batu ini.?' Nabi menjawab: Sayalah batu itu dan saya penutup Nabi-nabi"

3.      Meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah manusia biasa, sebagaimana firman Allah Swt berikut ini:

قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۖ فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا ١١٠

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada tuhannya" (QS. Al-Kahfi [18]:110)

Allah mengabarkan tentang keras kepalanya orang orang kafir dan pembangkangan mereka serta pendustaan mereka terhadap kebenaran tanpa hujjah dan dalil dari mereka. Mereka hanya bisa beralasan untuk mendustakan Nabi Saw dengan perkataan mereka, "Mengapa ada Rasul yang makan makanan sebagaimana kami juga memakan makanan dan ia membutuhkan makanan sebagaimana kami, dan ia berjalan di pasar yaitu dia bolak-balik ke pasar dalam rangka mencari penghasilan dan untuk berdagang" Ayat ini diturunkan karena orang-orang kafir menginginkan seorang rosul yang penuh keajaiban, maka ketika Rasulullah ditantang untuk menunjukan berbagai mukjizat beliau selalu mengatakan bahwa satu-satunya mukjizat dalam hidupnya adalah al-Qur'an yang tidak dapat ditiru oleh siapapun.

4.      Mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad Saw, sebagaimana ditegaskan pula oleh Allah dalam al-Qur'an dibawah ini;

قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٞ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٖ فِي سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِيَ ٱللَّهُ بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ ٢٤

"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (QS. at-Taubah [9]:24)

Beriman kepada Nabi Muhamamd Saw berarti, mencintai beliau, serta mengharuskan adanya penghormatan, ketundukan dan keteladanan, mengamalkan apa yang telah beliau lakukan, mengagungkan sunah-sunahnya dan banyak membaca sholawat kepadanya. Perasaan cinta adalah abstrak. Namun perasaan cinta bisa diwujudkan sebagai perilaku yang tampak oleh mata.

5.      Meneladani Nabi Muhammad Saw sebagaimana Allah perintahkan dalam Al Qur'an berikut ini;

 

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا ٢١

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (Q.S al-Ahzab [33]:21)

Rasulullah Saw adalah teladan sepanjang zaman dalam segala aspek kehidupan, beliau merupakan sosok yang tanpa cela, bahkan masuk dalam kategori ma shum, yaitu terjaga dari perbuatan dosa. Ini adalah sebuah penghargaan tinggi yang diberikan oleh Allah Swt kepada utusan Nya, sehingga nyaris tidak ada Alasan untuk tidak meneladani beliau.

Keteladan dan cinta merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan karena meneladani berarti mencintai, Rasulullah Saw bersabda, "Barang siapa menghidupkan sunahku, maka dia mencintaiku, barang siapa mencintaiku, maka dia bersamaku kelak disurga." (HR Muslim).

B.   Nubuwah dan risalah Nabi Muhammad Saw

 

Tahukah kalian bahwa Kitab-kitab Allah sebelum al-Qur'an telah memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad Saw sebelum beliau dilahirkan, bahkan kitab-kitab tersebut telah mengabarkan sifat-sifat pribadi Nabi Muhammad Saw ciri-ciri negeri tempat kemunculannya, keadaan kaumnya, dan kapan (waktu) beliau diutus, adapun bukti yang menunjukan kebenaran Nubuwah dan risalah Nabi Muhammad Saw antara lain:

 

1.   Basyarat

Basyarat adalah berita tentang kedatangan nabi Muhammad Saw yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat dan Injil. al-Qur'an menyebutkan tentang adanya basyarat itu di dalam beberapa ayat al-Quran:

وَإِذۡ قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ إِنِّي رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم مُّصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٖ يَأۡتِي مِنۢ بَعۡدِي ٱسۡمُهُۥٓ أَحۡمَدُۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ قَالُواْ هَٰذَا سِحۡرٞ مُّبِينٞ ٦

"Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata"." (QS as-Saff [61]:6)

Bahkan di dalam Taurat dan Injil dijelaskan juga ciri-ciri dan tanda-tanda serta sifat-sifat Nabi yang terakhir itu, sehingga ulama ahlul kitab sangat mengerti dan menunggu kedatangannya. al Qur'an mengatakan bahwa mereka (ahlul kitab) telah mengenal Nabi Muhammad Saw (sebelum kedatangannya) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri Allah Swt berfirman;

 

ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ يَعۡرِفُونَهُۥ كَمَا يَعۡرِفُونَ أَبۡنَآءَهُمۡۖ وَإِنَّ فَرِيقٗا مِّنۡهُمۡ لَيَكۡتُمُونَ ٱلۡحَقَّ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ ١٤٦

"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui" (QS. al Baqarah [2]:146)

Sebagai contoh ahlul kitab yang sangat mengenal Nabi Muhammad Saw sebelum kedatangan beliau adalah Waraqah bin Naufal, Buhaira sang pendeta Nasrani, Salman Al Farisyi, Kaisar Heraklius, Raja Najasyi, Abdullah bin Salman dan lain-lain. Kita kutib komentar Heraklius kepada Abu Sofyan: "Sebelumnya saya sudah tahu bahwa akan datang seorang Nabi. Namun, saya tidak menduga bahwa diaberasal dari tengah kalian. Andaikan aku bisa bertemu dengannya, maka aku lebih memilih bertemu dengannya, andaikan aku berada dihadapannya, tentu akan kubasuh kedua telapak kakinya."

 

2.   Nubuwah

Nubuwah disini dimaksudkan tentang kabar/berita yang disampaikan Nabi Muhammad Saw tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dan nubuwah Nabi Saw selalu tepat. Misalnya:

a.       Nubuwah tentang tidak akan terjadinya fitnah antara sesama Muslimin selama Umar masih hidup. Rasulullah Saw bersabda: "Fitnah tidak akan menimpamu selama bersamamu masih ada Umar" (HR Thabrani). Sejarah mencatat bahwa fitnah itu terjadi pertama kali di zaman Usman bin 'Affan ra.

b.      Nubuwah tentang Hasan bin Ali ra cucu Rasulullah Saw yang akan menjadi pendamai antara dua golongan besar kaum muslimin. Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya cucuku itu pemimpin, semoga Allah Swt menjadikan dia pendamai antara golongan besar kaum muslimin" (HR Bukhari). Sejarah mencatat mundurnya Hasan ra dari jabatan khalifah dan memberikanya kepada Muawiyah bin Abi Sofyan telah mendamaikan kelompok Ali ra dan Muawiyah.

c.       Nubuwah tentang masa kekhalifahan 30 tahun sepeninggal Rasulullah Saw sesudah itu datang masa pemerintahan raja raja yang menggigit (HR Abu Daud). Sejarah mencatat bahwa setelah berakhirnya pemerintahan kekhilafahan Hasan bin Ali ra, pemerintahan digantikan oleh rezim sistem kerajaan secara turun temurun (heredetis) oleh Muawiyah bin abi Sofyan.

3.   Mukjizat

Mukjizat yang dianugrahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw, antara lain:

a.       Al-Qur'an al-Karim sebagai mukjizat yang paling besar abadi.

b.      Keluar air dari sela-sela jari beliau yang cukup untuk memberi minum 1400 orang laki-laki dan perempuan (HR. Bukhari).

c.       Sentiasa dinaungi oleh awan yang melindungi beliau dari pancaran matahari dan panasnya gurun pasir saat perjalanan ke Hijaz.

Dan masih banyak lagi nubuwah, risalah dan mukjizat nabi Muhammad Saw yang lain, yang menjadi bukti kebenaran atas nubuwah dan risalahnya, sebagai nabi dan rasul terakhir diutus oleh Allah Swt untuk membimbing umat manusia sampai akhir zaman nanti.

 

C.    Dalil naqli tentang kenabian Nabi Muhammad saw

 

Dalam al-Qur'an banyak sekali ayat yang menunjukan tentang Kenabian nabi Muhammad Saw diantaranya:

a.       Al-Qur'an Surat Al-Fath [48]:29

 

مُّحَمَّدٞ رَّسُولُ ٱللَّهِۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَهُمۡۖ تَرَىٰهُمۡ رُكَّعٗا سُجَّدٗا يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٗاۖ سِيمَاهُمۡ فِي وُجُوهِهِم مِّنۡ أَثَرِ ٱلسُّجُودِۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمۡ فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِۚ وَمَثَلُهُمۡ فِي ٱلۡإِنجِيلِ كَزَرۡعٍ أَخۡرَجَ شَطۡ‍َٔهُۥ فَ‍َٔازَرَهُۥ فَٱسۡتَغۡلَظَ فَٱسۡتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعۡجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلۡكُفَّارَۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنۡهُم مَّغۡفِرَةٗ وَأَجۡرًا عَظِيمَۢا ٢٩

Artinya: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku´ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. (QS. Al-Fath [48]:29)

Allah Swt menggambarkan sifat Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya dengan sifat-sifat yang seluruhnya terpuji dan merupakan peringatan bagi generasi sesudah mereka, dan dengan sifat-sifat itulah mereka dapat menguasai bangsa-bangsa lain, dan memiliki negeri-negeri mereka, bahkan menggenggam tampuk kepemimpinan seluruh dunia.

b.      Al-Qur'an Surat Al Ahzab [33]:21

 

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا ٢١

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah Swt"

Walaupun ayat ini turun ketika di dalam keadaan perang Ahzab, akan tetapi hukumnya umum meliputi keadaan kapan saja dan dalam hal apa saja. Atas dasar itu, Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini, "Ayat yang mulia ini merupakan fondasi/dalil yang agung dalam meneladani Rasulullah Saw dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau. Orang orang diperintahkan meneladani Nabi Saw dalam perang Ahzáb, dalam kesabaran, usaha bersabar, istiqamah, perjuangan, dan penantian beliau terhadap pertolongan dari Rabbnya.

 

D.    Sikap keteladanan dari nubuwah dan risalah Nabi Muhammad saw

 

Allah Swt telah menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai teladan bagi seluruh umat manusia, dalam semua lini kehidupan Keteladanan karakter Rasulullah Saw menjadi 4 sifat wajib bagi beliau, keempat sifat tersebut adalah:

1.      Siddiq, yang berarti benar. Benar adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi akhlak seseorang yang beriman kepada Allah Swt dan kepada perkara-perkara yang ghaib. Ia merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki para Nabi dan Rasul

2.      Amanah, artinya benar-benar dapat dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah penduduk Makkah memberi gelar kepada Nabi Muhammad Saw dengan gelar 'Al-Amin' yang artinya terpercaya, jauh sebelum beliau diangkat menjadi seorang Rasul.

3.      Tabligh, artinya menyampaikan. Segala firman Allah Swt yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Rasulullah saw

4.      Fathonah, artinya cerdas dan bijaksana. mampu memahami perintah-Nya dan memahamkan pada umatnya Mustahil bagi seorang Rasul bersifat bodoh. Dalam menyampaikan ayat al Quran dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis memerlukan kecerdasan yang luar biasa.

 

E.     Contoh perilaku kecintaan kepada Nabi Muhammad saw

 

Keimanan kepada Nabi Muhammad Saw harus dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Adapun perilaku yang mencerminkan kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw antara lain sebagai berikut;

1.      Membiasakan diri berlaku jujur baik dalam ucapan maupun perbuatan

2.      Menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya

3.      Melaksanakan tugas dengan baik

4.      Berakhlak karimah kepada semua makhluk, sebagaimana Rasulullah saw

5.      Menghidupkan sunah-sunah Rasulullah Saw dalam semua aspek kehidupan, Nabi bersabda, "Barang siapa menghidupkan sunahku, maka dia mencintaiku, barang siapa mencintaiku, maka dia bersamaku kelak disurga.” (HR Muslim).

6.      Banyak membaca Sholawat kepadanya. Nabi bersabda, "Barang siapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali." (HR Muslim).

7.      Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi Muhammad Saw Jika Nabi mencintai para sahabatnya, seperti Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman ra, Ali ra, dan lain-lain, serta para istri dan keturunannya, sudah sepatutnya seorang Muslim mencintai mereka pula.

 


 

F.     Hikmah meneladani risalah Nabi Muhammad Saw

 

Jika kita bersungguh-sungguh mengenal dan meneladani setiap gerak laku Rasulullah saw, insya Allah, kita akan mendapat banyak hikmah yang segera dirasakan manfaatnya. Allah Swt berfirman dalam QS al-Ahzab ayat 21: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasul itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah Swt dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah Swt."

Apa saja hikmah yang akan kita peroleh dengan meneladani akhlak Rasulullah saw? ada banyak hikmah diantaranya:

1.      Meneladani/Meniru akan jauh lebih mudah daripada menciptakan. Dan, meniru kebaikan bukanlah hal tercela, bahkan akan bernilai ibadah. Dengan demikian hidup menjadi lebih mudah karena segala sesuatunya telah dicontohkannya.

2.      Hidup menjadi lebih mulia dan terhormat. Dengan meneladani Rasulullah Saw orang akan merasakan dampak dari kesabaran, kerendahan hati, keikhlasan, kedermawanan, dan kemuliaan akhlak diri. Karena standar perilaku Rasulullah Saw begitu tinggi dan mulia, secara tidak langsung -baik sadar maupun tidak akan mengangkat martabat, kehormatan, serta kemuliaan bagi siapa pun yang menirunya.

3.      Disukai dan disayangi orang lain. Rasul adalah pribadi yang sangat menyenangkan dan penuh manfaat bagi orang banyak. Dengan mencontohnya, kita pun akan menjadi pribadi yang menyenangkan dan bermanfaat. Konsekuensinya, pribadi seperti ini akan melahirkan simpati, rasa hormat, dan kasih sayang dari orang lain.

4.      Hidup akan penuh prestasi. Rasul adalah tipe orang yang selalu menjaga mutu dari setiap perilaku. Beliau selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, dengan konsep yang jelas, perencanaan yang matang, sikap profesional, dan dengan etos kerja yang prima.

5.      Hasilnya pun terbukti dan teruji kualitasnya hingga sekarang. 5. Dicintai oleh Allah Swt. Rasulullah Saw adalah orang yang paling dicintai Allah Swt. Bila kita mencintai beliau, maka otomatis cinta Allah Swt pun akan mengaliri kehidupan kita.

6.      Insya Allah kita akan masuk surga. Suatu ketika ada seorang sahabat bertanya, "Seseorang yang mencintai kaumnya. Apakah kelak ia akan bersama-sama mereka?" Rasul menjawab, "Ia akan bersama orang yang dicintainya".

Komentar

POPULER