Kedudukan dan Fungsi al-Qur'an
Kedudukan dan Fungsi al-Qur'an
Iftitah
Orang yang memiliki keimanan akan selalu rindu
untuk membaca al-Qur'an. Baginya al-Qur'an adalah obat. Al-Qur'an adalah
penyejuk. Dan al-Qur'an juga adalah pemimpin dan penolongnya nanti di akhirat.
Bahkan orang yang beriman hatinya akan bergetar. Bergetar ketika ayat-ayat
al-Qur'an dibacakan.
Al-Qur'an diturunkan tentulah mempunyai
kedudukan yang istimewa. Selain itu, al-Qur'an memiliki fungsi dan manfaat yang
cukup besar. Misalnya dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa Allah "mengangkat
derajat orang yang beriman dan berilmu." Maka seorang siswa yang beriman
akan giat beribadah dan belajar bersungguh-sungguh. Karena ia akan mematuhi apa
yang diperintahkan oleh Al-Qur'an.
Pada bab ini, kita akan belajar mengenal
kedudukan dan fungsi al Qur'an. Sehingga al-Qur'an bisa kita fahami kedudukan
dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari bab ini
diharapkan siswa menjadi generasi yang Robbani. Generasi yang menjadikan al
Qur'an sebagai cahaya dan petunjuk untuk menuntun jalan menuju Tuhan. Aamiin.
Uraian Materi
A.
Kedudukan dan Fungsi
Al-Qur'an
1.
Pengertian Al-Qur'an
Kata Qur'an
menurut bahasa berarti bacaan. Sedangkan secara istilah, Al-Qur'an ialah kalam
Allah yang diturunkan kepada manusia melalui Rasulllah Saw secara mutawatir,
mukjizat, membacanya merupakan ibadah, dimulai surat al-Fatihah dan ditutup
dengan surat An-nas. Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Ushul al-Fiqh al-Islam menyimpulkan,
bahwa ciri-ciri al-Qur'an adalah:
a. Al-Qur'an merupakan firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, kitab-kitab sebelum al-Qur'an juga disebut
wahyu Allah tetapi tidak termasuk al-Qur'an. Karena tidak diturunkan kepada
nabi Muhammad saw. Bukti al Qur'an sebagai kalam Allah dapat dilihat dari
mu'jizat yang terkandung di dalamnya, seperti struktur bahasa, isyarat isyarat
ilmiah dan ramalan-ramalan masa depan.
b. Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab dengan
dialek Quraisy. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Q.S. Yusuf[12]: 2
c. Al-Qur'an diturunkan secara mutawatir, artinya
al-Qur'an diriwayatkan oleh banyak orang kepada orang banyak menurut kebiasaan
mustahil mereka berdusta. Allah menjamin kemurnian al-Qur'an dan Allah sendiri
yang menjaganya, sebagaimana firman-Nya dalam QS. al-Hijr[15]: 9
d. Allah Swt akan memberi pahala kepada mereka
yang membaca al-Qur'an, dengan pahala setiap hurufnya satu kebaikan dan setiap
kebaikan bernilai sepuluh kali kebaikan, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah
Saw yang artinya: "siapa yang membaca satu huruf dari al-Qur'an, maka ia
akan mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan bernilai sepuluh kebaikan. Saya
tidak mengatakan alif lam mim satu hurf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu
hurf, dan mim satu huruf." (H.R Tirmidzi).
e. Al-Qur'an dimulai dengan surat Al-Fatihah dan
diakhiri An Nas. Tata urutan tersebut dilakukan oleh Rasulullah atas petunjuk
Allah melalui Malaikat Jibril.
2.
Kedudukan al-Qur'an
Al-Qur'an
adalah mukjizat nabi Muhammad yang paling besar. Kemukjizatan al-Qur'an
mengalahkan mukjizat nabi dan rasul yang lain. Al-Qur'an juga memiliki
kedudukan yang paling istmewa dalam Islam, yaitu sebagai sumber hukum pertama
dan utama.
Sifat dinamis
yang dimiliki al-Qur'an maksudnya adalah bahwa al-Qur'an sebagai sumber hukum
utama memiliki 3 sifat yaitu, sifat yang dinamis, al Haq dan mutlak al-Qur'an
berlaku dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Karena al-Qur'an
diturunkan tidak hanya untuk umat tertentu. Tetapi berlaku pada seluruh umat
hingga akhir zaman.
Al-Qur'an
memiliki sifat al-Haq. Al-Haq artinya benar. Maksudnya adalah al-Qur'an
mengandung kebenaran yang dibuktikan dengan fakta dan kejadian yang sebenarnya.
Al Qur'an juga bersifat mutlak. Maksudnya al-Qur'an tidak diragukan
kebenarannya dan tidak terbantahkan.
3.
Fungsi Al-Qur'an
Al-Qur'an
sebagai kitab suci umat Islam. Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang tidak boleh
ditinggalkan. Semua tingkah laku dan perbuatan harus senantiasa bersumber dari
al-Qur'an. Karena al-Qur'an mempunyai fungsi antara lain:
a. Al-Qur'an sebagai bukti bahwa nabi Muhammad
adalah sebagai nabi dan rasul Allah. Al-Qur'an adalah firman Allah, bukan ucapan
Nabi Muhammad saw. Al-Qur'an adalah mukjizat nabi Muhammad Saw yang terbesar.
Mujizat al Qur'an ini melebihi mukjizat nabi-nabi sebelumnya. Karena al-Qur'an
diperuntukkan seluruh umat manusia sampai akhir zaman.
b. Al-Qur'an adalah way of life bagi seluruh umat
manusia. Al-Qur'an mampu memecahkan persoalan-persoalan umat manusia. Persoalan
umat manusia yang meliputi persoalan hukum, sosial ekonomi, budaya, pendidikan
dan moral bisa diatasi oleh al-Qur'an.
c. Al-Qur'an adalah sumber hukum tertinggi.
Al-Qur'an merupakan rujukan utama dalam mengambil sebuah keputusan. Semua
persoalan yang terjadi di masyarakat maka wajib merujuk kepada al-Qur'an d.
Sebagai korektor untuk mengoreksi kepercayaan-kepercayaan yang tercantum dalam
kitab sebelumnya. Termasuk mengoreksi anggapan dan pandangan yang ada dalam
kitab sebelumnya. Adapun pemahaman yang dikoreksi al-Qur'an dari kitab-kitab
sebelumnya adalah:
1) Ajaran Trinitas
2) Kepercayaan bangsa Arab pra-Islam, bahwa Tuhan
itu mempunyai anak perempuan, yaitu malaikat. Hal inil dijelaskan dalam
al-Qur'an surat an-Najm/53:27
3) Al-Qur'an adalah pengukuh kebenaran
kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur'an. Al-Qur'an juga membenarkan
para nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad saw. kitab-kitab selain kitab
al-Qur'an sekarang telah banyak dirubah isinya. Sehingga kitab kitab selain
al-Qur'an isinya sudah tidak asli lagi.
B.
Dalil Naqli Tentang
Kedudukan dan Fungsi al-Qur'an
Al-Qur'an
memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan kitab-kitab suci
sebelumnya. Karena al-Qur'an adalah korektor terhadap kitab-kitab suci
sebelumnya. Karena tinggi dan istimewanya kitab suci Al-Qur'an banyak ditemukan
dalil naqli yang mengukuhkan kedudukan al-Qur'an. Beberapa dalil naqli tentang
kedudukan dan fungsi al-Qur'an adalah sebagai berikut:
1. Allah Swt berfirman dalam surat al-A'raf ayat
158:
قُلۡ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنِّي رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُمۡ جَمِيعًا ٱلَّذِي لَهُۥ
مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحۡيِۦ وَيُمِيتُۖ
فََٔامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِ ٱلنَّبِيِّ ٱلۡأُمِّيِّ ٱلَّذِي يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ
وَكَلِمَٰتِهِۦ وَٱتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ ١٥٨
Artinya: Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit
dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan
dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi
yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan
ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk" (QS. al-A'araf[7]: 158)
2. Firman Allah dalam Surat al-Baqarah/2: 2.
ذَٰلِكَ
ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ ٢
Artinya: "Kitab
(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa." (QS. al-Baqarah [2]: 2)
Pada ayat di atas dijelaskan tentang kata kitab. Kata kitab pada ayat tersebut bermakna kitab suci al-Qur'an. Jadi, kitab suci al-Qur'an salah satu fungsinya adalah petunjuk bagi orang yang bertaqwa.
C.
Al-Qur'an Sebagai
Penyempurna Kitab Sebelumnya
Al-Qur'an
adalah kitab suci yang sempurna dibandingkan dengan kitab-kitab suci
sebelumnya. Maka kitab suci al-Qur'an disebut juga sebagai kitab penyempurna
kitab-kitab Allah sebelumnya. Sebagai penyempurna kitab suci sebelumnya
memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Al-Qur'an berfungsi sebagai
Nasikh. Nasikh berarti menghapus.
Maksdunya
al-Qur'an berfungsi sebagai penghapus lafazh maupun hukum yang ada pada
kitab-kitab suci sebelumnya. Semua kitab sebelum al-Qur'an dinyatakan tidak
berlaku lagi. Satu-satunya yang wajib diikuti dan dilaksanakan petunjuknya
adalah kitab suci al-Qur'an. Hal itu disebabkan, pertama, karena kitab-kitab
suci terdahulu tidak ada lagi yang utuh dan asli Kedua, karena kitab-kitab suci
terdahulu hanya berlaku khusus untuk umat dan masa terentu saja. Hal ini
berarti bahwa kitab al-Qur'an menghapuskan (menasikhkan) kitab-kitab suci
sebelumnya.
2.
Muhaimin atau batu ujian
terhadap kebenaran kitab-kitab yang sebelumnya.
Artinya
al-Qur'an adalah korektor terhadap perubahan perubahan yang terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada kitab-kitab sebelumnya. Dengan demikian
al-Qur'an satu satunya yang dijadikan pegangan. Apa yang dibenarkan dan
ditetapkan oleh al-Qur'an itulah yang benar dan harus diikuti. Dan jika ada
perbedaan/pertentangan antara al-Qur'an dengan isi kitab-kitab sebelumnya, maka
al-Qur'anlah yang benar dan wajib diikuti. Karena seperti dijelaskan oleh Allah
sendiri. Kitab-kitab suci sebelumnya tidak bebas dari pemalsuan dan penambahan
atau pengurangan.
3.
Mushaddiq
Mushaddiq
adalah menguatkan kebenaran-kebenaran pada kitab suci sebelumnya. Seperti
taurat dan injil yang membawakan petunjuk Allah dan cahaya kebenaran. Seperti
misalnya berita kedatangan nabi dan rasul yang terakhir yang terdapat dalam
kitab Taurat dan Injil. Hal ini dibenarkan oleh al-Qur'an dengan kedatangan
nabi Muhammad saw.
D.
Al-Qur'an Sebagai Pedoman
Hidup
1.
Isi Kandungan Al-Qur'an
Al-Qur'an
sebagai kitab suci umat Islam yang di dalamnya tidak ada keraguan sedikitpun.
Al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang) yang bertaqwa. isi kandungan al
Qur'an adalah sebagai berikut:
a. Aqidah
Orang yang
bertaqwa adalah orang yang memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti
segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Jadi, sebagai orang yang bertaqwa
hendaknya mengamalkan ajaran yang terkandung di dalam al-Qur'an.
Al-Qur'an telah
menanamkan kepada kita aqidah tauhid. Aqidah tauhid yaitu suatu keyakinan
kepada Allah Swt. Meyakini bahwa Allah itu tunggal (Esa). Allah tidak pernah
tidur dan tidak pula beranak. Allahlah satu-satunya sembahan dan hanya
kepada-Nya kita akan kembali.
b. Ibadah
Ibadah adalah
segala bentuk ketaatan yang dijalankan untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Pilar
ibadah di antaranya mengucapkan dua kalimat syahadat, sholat lima waktu,
membayar zakat, puasa di bulan suci Ramadhan dan menunaikan haji bagi yang
mampu. Ibadah adalah bukti dari keimanan kita kepada Allah. Kalau mengaku
beriman tapi tidak diikuti dengan beribadah kepada Allah maka iman kita adalah
bohong belaka.
c. Akhlak
Akhlak adalah
perilaku yang dimiliki oleh manusia. Akhlak ada yang terpuji dan ada yang
tercela. Allah Swt mengutus Nabi Muhammad Saw untuk memperbaiki akhlak manusia.
d. Hukum-hukum
Al-Qur'an
mengandung hukum-hukum yang sangat lengkap. Di antaranya jual beli (ekonomi),
pernikahan, perceraian, hukum waris, peperangan, peradilan dan lain-lain.
e. Tadzkir
Tadzkir adalah
sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia. Peringatan yang dimaksud disini
adalah adanya peringatan ancaman Allah Swt berupa siksa neraka. Tadzkir juga
berisi kabar gembira bagi orang-orang beriman. Adapun kabar gembira itu ialah
surga sebagai ganjaran bagi orang-orang yang beriman.
f.
Sejarah atau kisah
Sejarah atau
kisah adalah cerita mengenai orang-orang terdahulu baik yang mendapatkan
kejayaan maupun yang mengalami kebinasaan. Oleh karena itu, dalam kehidupan
sehari-hari hendaknya kita mengambil pelajaran dari sejarah atau kisah masa
lalu.
g.
Dorongan untuk berfikir Al-Qur'an
banyak memuat ayat-ayat yang mendorong kita untuk berfikir.
Beberapa ayat
al-Qur'an juga bisa dijadikan sebagai bahan renungan. Misalnya tentang
penciptaan alam semesta. Hal ini dapat dilihat dalam al-Qur'an surat ar Rahman
ayat 33 dan Surat al-Mujadalah ayat 11.
2.
Al-Qur'an sebagai Pedoman
Hidup
Al-Qur'an
diturun kan oleh Allah seribu empat ratus tahun yang lalu. Peradaban manu sia
saat itu sangat ber beda dibanding dengan zaman sekarang. Meski demikian,
Al-Qur'an ter- bukti mampu bertahan walau di zaman yang berbeda. Al-Qur'an
tetap sebagai rujukan dan pe doman pada era modern ini. Oleh karena itu, se
bagai seorang muslim al-Qur'an hendaknya di jadikan sebagai:
a. Al-Qur'an sumber spritual
Sebuah majalah
terkenal di Amerika Serikat "Times" dalam penelitiannya mengemukakan
bahwa berdasarkan hasil polling, masyarakat Amerika sekarang lebih banyak yang
berdoa ketimbang berolahraga, hura-hura dan lain-lain. Artinya mereka sudah
jenuh dengan kehidupan modern. Jenuh dengan kehidupan serba materi. Sehingga mereka
ingin kembali kepada Tuhan. Karena kehidupan modern yang penuh dengan glamor
duniawi tidak mampu memberikan kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, obat
satu-satunya adalah Tuhan (Spritual). Spritual disebut juga dengan jalan
kebenaran. Jalan kebenaran itulah yang disebut kembali kepada al-Qur'an. Hal
ini dijelaskan oleh Allah dalam Surat Al-Isra'[17]: 82.
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا ٨٢
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS Al-Isra'[17]: 82)
b. Al-Qur'an sebagai dasar Hukum dan Moral
Al-Qur'an
adalah sumber yang utama untuk menuntun manusia kepada jalan kebahagiaan dan
keselamatan. Oleh karena itu, segala perbuatan dan aktifitas manusia harus
bersumber dari nilai-nilai al-Qur'an. Al-Qur'an menjelaskan hukum alam. Apabila
alam dirusak akan mengakibatkan rusaknya ekosistem. Rusaknya ekosistem
mengakibatkan banjir, tanah longsor dan musim kemarau berkepanjangan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Deputi LIPI, bahwa 10 sampai 15 tahun yang
akan datang Pulau Jawa akan kekurangan air. Dan sekarangpun beberapa daerah,
air tanah sudah mengalami penurunan yang drastis. Hal ini karena tanah atau
lahan-lahan kosong sudah penuh dengan bangunan beton.
Demikian halnya
masalah ekonomi, sosial dan lainnya. Al-Qur'an telah menyampaikan
hukum-hukumnya secara gamblang. Tetapi manusia tidak mau juga mengambil hukum
tersebut. Sesuai dengan firman Allahi dalam QS al Hasyr/59: 7
c. Al-Qur'an sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kebanggaan dan ciri manusia modern.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini dapat lihat dari bidang Kedokteran,
Astronomi, Biologi, Geologi, Geografi dan lain-lain. Semua itu telah
disampaikan oleh Allah dalam al Qur'an agar umat manusia menggali semua bidang
tersebut. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Ghasyiyah (88):17 20 bahwa
Allah mengajak manusia untuk memperhatikan alam semesta yaitu bagaimana gunung
ditegakkan, dan bumi dihamparkan yang mengisyaratkan bahwa di sana terdapat
bukti kekuasaan Allah.
Ayat-ayat Allah
ada dua, yaitu: ayat Qauliyah yaitu ayat-ayat yang tertulis (al-Qur'an), dan
ayat Kauniyah, yaitu alat-alat yang tidak tertulis (alam semesta). Kedua ayat
Allah tersebut adalah sumber ilmu pengetahuan. Allah memberikan posisi yang
sangat tinggi bagi orang yang beriman dan berilmu pengetahuan. Sebgaimana
firman Allah dalam Surat al-Mujadalah [58]: 11.
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ ١١ ...
"...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Mujadalah[58]: 11)
E.
Hikmah Menjadikan Al-Qur'an
Sebagai Pedoman Hidup
Al-Qur'an
adalah kalam Allah Swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Al-Qur'an
diturunkan oleh Allah sebagai pedoman hidup agar senantiasa berada dalam jalan
kebaikan dan kebenaran. Berikut ini beberapa hikmah menjadikan al-Qur'an
sebagai pedoman hidup:
1.
Hati menjadi tenang
Dengan
menjadikan al-Qur'an sebagai pedoman hidup maka akan membuat kita tenang dalam
hidup. Karena zaman sekarang banyak orang yang stres dan tidak tenang dalam
hidup. Dengan dijadikannya al-Qur'an sebagai pedoman hidup maka akan menjadi
obat dan penawar hati yang gelisah.
2.
Hidup lebih terarah
Dengan
menjadikan al-Qur'an sebagai pedoman hidup bisa membuat hidup kita lebih
terarah dan beradab. Karena al-Qur'an mengandung petunjuk dan pedoman. Dengan
menjadikan al Qur'an sebagai pedoman akan membuat kita semakin terarah dan
selamat dalam kehidupan
Wawasan
Ada beberapa alasan kenapa Allah memilih
bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur'an:
Pertama, bahasa Arab adalah bahasa yang ada
sejak zaman dahulu. Bahkan bahasa Arab masih dipakai sampai saat ini.
Kedua, bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap
dan luas.
Ketiga, bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab
mempunyai tasrif (perubahan kata) yang sangat luas. bahkan sampai ribuan
perubahan kata. Perubahan kata ini tidak dimiliki oleh bahasa lain.
The Quran is a living messenger. You ask it
and it answers you. You listen to it and it satisfies you. - Al-Ghazali
Alquran itu seperti utusan yang hidup. Kamu
bertanya, ia menjawab. Kamu mendengarkan, ia memberimu kepuasan.
- Al-Ghazali -
Komentar
Posting Komentar